Breaking News

Video

Technology

test

KONSEP SUBNETTING

Artikel kali ini kita akan melanjutkan pembahasan tentang Subnetting. kalau artikel sebelumnya kita sudah membahas Penghitungan Subnetting. Kali ini Konsep Subnetting.
      Mengapa subnetting ini dilakukan? Dan haruskah subnetting ini dilakukan? Mungkin pertanyaan inilah yang muncul pertama kali muncul dalam pikiran Anda. Untuk menjawab rasa penasaran Anda, saya akan sedikit menjelaskan beberapa alasan yang mengharuskan kita melakukan subnetting sebelum membangun sebuah jaringan.

 Subnetting adalah sebuah metode yang dilakukan untuk mengatur atau membagi range ip address menjadi beberapa blok. Subnetting ini selalu dilakukan sebelum sang administrator jaringan membuat sebuah sistem jaringan.

      Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program).


Ini alasan mengapa Subnetting perlu dilakukan :

1. Mengurangi efek broadcast
      Broadcast berarti menyebarkan paket yang dikrimkan oleh salah satu host ke semua host yang tergabung dalam sebuah jaringan LAN. Dalam sebuah jaringan LAN (Local Area Network), ketika sebuah komputer mengirimkan kepada salah satu komputer pada jaringan yang sama, maka semua komputer pada jaringan LAN yang sama akan menerima pesan tersebut dan mengecek untuk memastikan bahwa pesan tersebut ditujukan untuk dirinya atau tidak. Jika pesan tersebut bukan ditujukan untuk dirinya, maka pesan tersebut akan dibuang.
Efek dari broadcasat ini dapat menyebabkan lalu lintas data yang padat pada sebuah jaringan LAN, terlebih jika pada jaringan tersebut terdapat banyak host. Dengan subnetting, kita dapat mengecilkan range sebuah blok IP address pada sebuah jaringan. Dengan demikian, pesan broadcast yang dikirim secara otomatis menjadi lebih sedikit sesuai dengan jumlah host yang tersedia.

2. Penggunaan IP address menjadi efisien
      Inilah tujuan lain dari metode subnetting yang dapat membuat penggunaan IP address menjadi lebih irit atau efisien. Dalam sebuah LAN, kita terbiasa menggunakan IP address kelas C yang memiliki jumlah host secara default 254. Namun kita tidak perlu menggunakan blok dengan jumlah blok sebanyak itu, karena dengan subnetting kita bisa membuatnya lebih kecil sesuai denngan jumlah host yang ada.

Misalnya pada sebuah jaringan hanya terdapat 10 host, maka akan sangat tidak efisien jika anda menggunakan network address yang berjumlah 254 IP address. Apabila hanya terdiri atas 10 host, maka dengan metode subnetting kita tidak perlu memakai Network address dengan kapasitas 254 IP address, tetapi cukup dengan yang berkapasitas 14 IP address saja, seperti contohnya 192.168.10.0/28;

3. Utuk pengamanan
      Hal ini biasanya sering diterapkan untuk koneksi point-to-point, baik antara server dengan server maupun server dengan router. Demi keamanan, sangat dianjurkan menggunakan subnetting untuk menentukan range blok pada network address tersebut hanya terdiri atas 2 IP address saja. Dengan demikaian komputer atau perangkat jaringan terssebut tidak akan bisa terkoneksi dengan komputer lain karena IP address yang tersedia hanyalah  2 IP address saja.

Itulah tiga alasan kuat yang mengharuskan kita untuk melakukan subnetting sebelum membangun sebuah jaringan.

      Sebagai gambaran untuk mengenal subnetting ini contoh kasusnya kira-kira seperti berikut:
Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:

 Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:

Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:

Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255

      Subnetting bisa di gambarkan dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Iskandar Muda terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-10, dengan rumah nomor 10 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Iskandar Muda. Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Konsep seperti inilah sebenarnya Konsep Subnetting. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan
      Yang pertama analogi Jl.Iskandar Muda dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti Network Address (nama jalan), Host Address (nomer rumah), Subnet (gang) Sedangkan Ketua RT diperankan oleh Broadcast Address (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Terus apa itu Subnet Mask ? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai Subnet, mana yang Host dan mana yang Broadcast. Semua itu bisa kita ketahui dari Subnet Mask nya.

      Dengan demikian dengan subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.


Demikianlah bahasan sederhana tentang mengenal teknik subnetting ini, mohon dikoreksi apabila ada kesalahan. Semoga bermanfaat :)




SUMBER :
;http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
;www.pandaikompter.com
KONSEP SUBNETTING KONSEP SUBNETTING Reviewed by Ali hasymi on 09.17 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Random Post

Diberdayakan oleh Blogger.